Erick Thohir Beri Sinyal Merger BUMN Karya Dikebut Tahun Ini

Keterangan Pers Ketua Umum PSSI Erick Thohir Mengenai Hasil Meeting Bersama Presiden FIFA. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan melakukan restrukturisasi perusahaan negara di sektor karya. Menteri BUMN Erick Thohir memberi sinyal kuat bahwa salah satunya akan dilakukan penggabungan atau merger.

Namun, untuk hal ini perlu dilakukan pembahasan dengan kementerian terkait, yaitu Kementerian PUPR.

“Apakah terjadi sinergitas? merger apa namanya kita lakukan itu,” ungkapnya dikutip, Selasa (11/4).

Menurutnya, konsolidasi BUMN Karya merupakan salah satu cara untuk memperkuat kinerja keuangan perusahaan pelat merah di sektor infrastruktur agar kembali sehat.

“Saya sudah bicara dengan Pak Basuki, Pak Basuki sangat setuju, kita konsolidasi karya-karya ini yang sejenis dan punya expertise. Nah kita sekarang tentu sudah kerja sama untuk mereview BUMN mana, fokus di mana,” tuturnya.

Selain itu, pihaknya juga sedang melakukan review terhadap aset-aset perusahaan karya pelat merah. Dalam hal ini, aset yang tidak berhubungan dengan fokus bisnisnya akan dikonsolidasikan.

“Jangan misalnya karya titik-titik, jalan tol ikut, pembangunan kilang ikut, pembangunan gedung ikut, pembangunan pelabuhan ikut, padahal bukan expert-nya,” jelasnya.

Sayangnya, Erick masih enggan membeberkan BUMN Karya mana yang akan dimerger. Saat ditanya apakah PT Waskita Karya (Persero) Tbk dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), dia bilang tak bisa komentar.

“Ini kan masih duduk bersama dengan Pak Basuki, kementerian, supaya BUMN Karya ini punya expertise ya, jadi bukan salah dan benar. Kita ingin BUMN yang jago bikin gedung, jago bikin gedung. Jago bikin air bersih, (bikin) air bersih. Jangan palugada, apa lu mau gua ada, udah nggak zamannya,” sebutnya.

Meskipun demikian, Erick menambahkan, pihaknya menargetkan pelaksanaan konsolidasi BUMN Karya akan dikejar tahun ini.

“Kebetulan BUMN Karya ini kita sudah mendorong 3 tahun yang lalu, tetapi waktu itu momennya belum. Karena itu sekarang momen yang tepat kita menggabungkan atau merestrukturisasi dengan baik,” pungkasnya.

Sebagai informasi, kinerja keuangan BUMN Karya masih berdarah-darah. Sepanjang 2022 lima perusahaan BUMN Karya yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki liabilitas atau utang jumbo senilai Rp 287,03 triliun.

Perusahaan yang mencatatkan utang tersebut yakni PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT PP (Persero) Tbk (PTPP), WIKA, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) dan PT Hutama Karya (Persero). Laporan keuangan yang memburuk salah satunya karena penugasan proyek infrastruktur begitu besar dalam beberapa tahun terakhir.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*