Kebocoran data intelijen Amerika Serikat (AS) disebut-sebut sebagai puncak gunung es. Dikhawatirkan masih akan ada banyak data intelijen yang tersebar di publik selain yang baru-baru ini menghebohkan jagat dunia maya Discord.
Sebelumnya, sebuah dokumen intelijen AS bocor pada pekan lalu. Data itu mengandung beberapa informasi yang bahkan dilabeli ‘sangat rahasia’, dengan beberapa mengandung konten bagaimana Washington memata-matai sekutunya sendiri.
Salah satunya adalah manuver Ukraina dalam upayanya memukul mundur tentara Rusia, peran Washington untuk menarik Korea Selatan (Korsel) dalam konflik Ukraina, serta dukungan intelijen Israel Mossad untuk warga Negeri Yahudi itu yang memprotes kebijakan reformasi peradilan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu.
AS sendiri masih terus menyelidiki kebocoran ini. Juru bicara dewan keamanan nasional, John Kirby, mengatakan Presiden Joe Biden telah diberitahu tentang masalah ini pada akhir pekan lalu dan info terbaru akan terus diperbarui. Kirby juga mengatakan sekutu Washington sedang berkonsultasi ‘pada tingkat tinggi’.
“Departemen Pertahanan terus meninjau dan menilai validitas dokumen berfoto yang beredar di situs media sosial dan tampaknya berisi materi sensitif dan sangat rahasia,” tambah keterangan Wakil sekretaris pers Pentagon, Sabrina Singh, dalam sebuah pernyataan kepada CNN Internasional, Senin (10/4/2023).
Grup wartawan investigasi Bellingcat menelusuri kebocoran tersebut melalui serangkaian saluran yang digunakan oleh komunitas internet yang berbeda, kebanyakan melibatkan remaja, di mana semuanya menggunakan Discord, platform perpesanan yang populer di kalangan gamer.
Beberapa pengguna Discord memberi tahu Bellingcat bahwa sumber asli kebocoran tersebut adalah server dengan 20 orang pengguna yang seringkali dinamai Thug Shaker Central. Server Itu dibuat oleh para pengikut YouTuber populer bernama Oxide, yang mengunggah video tentang senjata dan militer.
Sumber mengatakan bahwa kebocoran pertama di Thug Shaker Central terjadi pada Oktober lalu, dan melibatkan lebih banyak dokumen daripada yang terungkap sejauh ini. Dokumen bocor terbaru bertanggal awal Maret.
Pihak yang merilis dokumen itu diduga bertindak sebagai administrator server dan membuat saluran di dalam Thug Shaker Central bernama ‘Bear vs Pig’, yang seringkali bicara tentang serangan Rusia ke Ukraina.
Dokumen-dokumen itu tidak menyebar ke luar Thug Shaker Central hingga akhir Februari, ketika salah satu pengguna saluran ‘Bear vs Pig’, seorang remaja yang bernama Lucca, mulai memposting 107 dokumen yang difoto di server WowMao.
“File yang diunggah di WowMao hanyalah puncak gunung es dibandingkan dengan jumlah dokumen yang awalnya diunggah,” papar pendiri Thug Shaker Central kepada Bellingcat yang dikutip The Guardian, Selasa (11/4/2023).
Beberapa hari kemudian, seorang pengguna memposting ulang 10 gambar di server Discord untuk pemain video game Minecraft. Foto itu tidak begitu banyak diperhatikan, sebelum seorang pengguna memposting tiga di antaranya di forum sayap kanan, 4chan. Beberapa saat kemudian di bulan April, lima foto dokumen muncul di aplikasi perpesanan Telegram.
Pejabat senior Pentagon mengatakan luasnya topik yang dibahas dalam dokumen, yang bahkan menyentuh perang di Ukraina, China, Timur Tengah dan Afrika, menunjukkan bahwa dokumen itu mungkin dibocorkan oleh orang Amerika dan bukan sekutu.
“Fokusnya sekarang adalah kebocoran AS, karena banyak dokumen hanya ada di tangan AS,” Michael Mulroy, mantan pejabat senior Pentagon, mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara.
Dalam dokumen itu, terungkap beberapa rencana Kyiv dalam menyerang Rusia. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada akhir Februari lalu menyarankan untuk menyerang lokasi penyebaran Rusia di Oblast Rostov Rusia dengan menggunakan kendaraan udara tak berawak. Ini disebabkan karena Ukraina tidak memiliki senjata jarak jauh lainnya yang mampu menjangkau sejauh itu.
AS sendiri memutuskan untuk tidak memberikan sistem rudal jarak jauh pada Kyiv karena kekhawatiran akan menggunakannya untuk menyerang di dalam Rusia. Apalagi, China dilaporkan dapat mengambil manuver yang berseberangan jika Ukraina melakukannya.
“China dapat menggunakan serangan Ukraina pada sasaran jauh di dalam Rusia sebagai peluang untuk menjadikan NATO sebagai agresor, dan dapat meningkatkan bantuannya ke Rusia jika menganggap serangan itu signifikan,” tulis laporan itu.
Data lainnya yang bocor adalah laporan mengenai dukungan intelijen Israel, Mossad, untuk mendorong protes terhadap pemerintah negara itu terkait peraturan peradilan baru.
“Mossad telah mendorong protes terhadap pemerintah, termasuk beberapa seruan eksplisit untuk bertindak,” tuduh laporan tersebut.
Atas kebocoran ini, beberapa sekutu AS pun menyatakan kekhawatirannya terkait dampak yang mungkin terjadi. Ini utamanya terkait Ukraina, dimana dokumen itu dapat menguak rencana perang Kyiv dengan Rusia.
“Kami mengharapkan AS untuk berbagi penilaian kerusakan dengan kami dalam beberapa hari mendatang, tetapi kami tidak dapat menunggu penilaian mereka. Saat ini kami melakukan sendiri,” kata seorang pejabat dari negara anggota Five Eyes intelligence-sharing arrangement yang selain AS juga beranggotakan Australia, Kanada, Selandia Baru, dan Inggris.