PT Smartfren Telecom Tbk membukukan labaa sebesar Rp1,1 triliun sepanjang 2022. Raihan ini sangat fantastis mengingat tahun lalu emiten berkode FREN tersebut rugi Rp435,33 miliar.
Pendorong laba FREN adalah meningkatnya keuntungan dari investasi dalam saham. Di mana totalnya pada 2022 sebesar Rp1,64 triliun. Jumlah tersebut terpaut jauh dari perolehan 2021 sebesar Rp118,73 miliar.
Hasil tersebut diperoleh dari perubahan nilai wajar yang langsung diakui dalam laba rugi.
Berdasarkan catatan pada laporan keuangan FREN, investasi dalam saham terdiri dari PT Mora Telematika Indonesia Tbk (Moratel) sebesar dengan nilai wajar Rp851,69 miliar. Kemudian Dalligent Solutions Pte.,Ltd, sebesar Rp73,95 miliar.
Sementara itu keuntungan yang belum direalisasikan atas kenaikan nilai wajar saham senilai Rp1,57 triliun.
Menurut laporan keuangan FREN, perusahaan memiliki 18,32% kepemilikan atas saham Motratel setalh diadakan Initial Public Offering (IPO) pada Agustus 2022.
Sebelumnya Motratel diakuisisi oleh Smartel yang merupakan entitas asnak dari FREN pada Mei 2021 dengan setoran modal sebesar Rp 360.000.812.000, sehingga Smartel memiliki 20,5% kepemilikan saham pada Moratel.
Setelah itu Moratel melakukan peningkatan modal dan Smartel Kembali melakukan penyertaan saham sebesar Rp 298.077.380.000 sehingga tidak terdilusi saham Smartel.
Moratel sendiri merupakan perusahaan yang menjalankan bidang usaha internet, sewa jaringan interkoneksi, domestik maupun international.
Sementara itu PT SF Digital Terdepan (SFDT), entitas anak FREN, menandatangani Share Subscription Agreement yang menyetujui penyertaan saham sebesar 10% kepemilikan dalam Dalligent Solutions Pte., Ltd, (DSPL) dengan nilai penyertaan sebesar US$5.000.000.
DSPL adalah suatu perusahaan yang entitas anaknya memiliki kegiatan usaha terkait dengan teknologi informasi dengan mengembangkan dan mengoperasikan platform aplikasi digital.
Sejatinya jika FREN tidak mendapatkan keuntungan dari investasi saham, FREN diprakirakan masih akan mengalami rugi hingga Rp565 miliar.
Penyebabnya adalah beban bunga daan keuangan lainnya yang sampai senilai Rp1,1 triliun. Beban bunga menyapu seluruh laba usaha yang berhasil diraih sepanjang 2022 yakni senilai Rp623,12 miliar tumbuh 137% dari perolehan laba usaha 2021.
Dari sisi top line FREN berhasil memperoleh peningkatan pendapatan sebesar 7,07% menjadi Rp11,2 triliun pada 2022.